Fajar Gumilar

Berita Terbaru
Loading...
Rabu, 28 Mei 2014

Analisis Daur Hidup Produk Contoh Kasus Richeese Nabati

19.35



1.Daur hidup Produk
Setiap produk akan selalu memiliki masa hidup yangberbedabeda.Masa hidup suatu produk mulai saat dikeluarkan oleh perusahaan ke masyarakat luar sampai dengan menjadi tidak disenanginya produk tersebut merupakan siklus kehidupan produk. Tahap-tahap daur hidup produk yaitu:
1. Tahap Perkenalan (introduction)
Dalam tahap ini produk belum dikenal oleh konsumen sehingga harus dipromosikan. Pertumbuhan hasil penjualannya akan sangat lambat.
2. Tahap pertumbuhan (growth)
Dalam tahap ini produk mulai dikenal konsumen dan mengalami kenaikan volume penjualan.
3. Tahap kedewasaan (maturity)
Dalam tahap ini, penjualan mencapai titik tertinggi dan persaingan juga meningkat.
4. Tahap penurunan (decline)
Pada tahap ini penjualan mengalami penurunan karena produk tersebut sampai pada titik kejenuhan. Konsumen akn meninggalkan dan tidak lagi mau menggunakan produk tersebut. Dalam kondisi ini pengusaha harus sudah mengantisipasi dan menyiapkan produk pengganti yang diharapkan akan menggantikan posisi produk yang sudah akan mati itu.
2.Analisis siklus hidup produk Richese NabatiBottom of Form
a.Latar Belakang        
Pada awal berdirinya pada tahun 2007 PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia merupakan industri rumah tangga yang memproduksi makanan ringan. Produk pertamanya adalah POW Snack 2 Warna dan Richeese Nabati Wafer Bergizi .Pada tahun 2008, Nabati meluncurkan lima produk lagi, yaitu Pow Donat, Richeese Ahh, Nabati Siip, Pillow Pow dan Richeese Roll. Kemudian produk Richeese semakin berkembang pada tahun 2009 karena Nabati bukan hanya memproduksi produk makanan ringan keju saja tetapi juga produk makanan ringan coklat. Selain itu Nabati juga mempunyai produk yang lainnya seperti Bretos,Ahh dll.Nabati  pun memperlebar sayap usahanya dengan mendirikan Richeese Factory yang merupakan restoran fast food dan Eat & Go yang merupakan toko kue berbahan dasar keju. Tak dipungkiri,saat kemunculannya,peta industri snack berubah drastis.Pemain lama seperti Orang Tua Grup,Siantar Top maupun Jack ‘n Jill harus rela berbagi pasar dengan Nabati.Produk snack berbahan dasar keju dengan merek recheese nabati (RN) tiba-tiba meledak dipasaran, serta kemasan kuning produk yang tinggi (berbahan dasar keju), harga  jual yang telatif murah, serta kemasan kuning biru yang berukuran panjang rupanya membuat konsumen ketagihan. RN dicari-cari hingga sering terjadi stock kosong ditoko dan gerai.Nabati merebut 85% pasar untuk snack wafer keju.Konsumen sulit beralih karena dalam waktu singkat merek Richeese Nabati (RN) juga menancap kuat dibenak mereka. Hal itu terbukti RN sebagai pendatang baru berhasil menyabet berbagai penghargaan dibidang  pemasaran, seperti Best Brand dan Best Recomended Brand. Tak sampai disitu,Richeese Nabati mendapat penghargaan IBBA dari MARS dan majalah SWA untuk kategori wafer krim keju, sedangkan Richeese Ahh mendapat  penghargaan WOMM untuk kategori makanan ringan ekstrudat atau stik jagung. Richeese  Nabati meraih rekor  MURI sebagai pelopor dan pencipta wafer krim keju di Indonesia.   Nabati mendapat lisensi dari Nickelodeon sebagai perusahaan snack pertama di Asia yang memproduksi snack berkarakter  SpongeBob  pada Richeese Nabati, Richeese Rolls dan Richoco Rolls, Avatar  pada Nabati Siip dan Nabati Siip Giga. Nabati mendapat lisensi dari Les' Copaque Production sebagai perusahaan snack pertama di dunia yang memproduksi snack berkarakter  Upin & Ipin  pada Richoco Bretos dan Richeese Cracster.
 Sayangnya justru ketika berada diposisi puncak ,baik dari segi penjualan (market share) maupun brand share , tiba-tiba RN dirundung petaka. Produknya menyusut habis,  bahkan seperti menghilang dari pasaran. Produk RN yang sejatinya sangat digandrungi   konsumen tidak terlihat di gerai retail maupun toko kecil yang memang telah dicover oleh divisi pemasaran RN.Sejak itu, ucapan bernada miring pun sering terdengar. Ada yang mengatakan, produsen RN kewalahan menghadapi tingginya permintaan pasar. Mereka kewalahan mengelola ketersediaan bahan baku. Suara lain mengatakan, nabati terlalu  bernafsu, tanpa mempertimbangkan kapasitas dan daya tahan perusahaan. Ternyata,terdapat beragam faktor yang menyebabkan produk RN menghilang di  pasaran.Sebut saja faktor persaingan,leadership dan produksi. Bersaing untuk produk massal memang tidak mudah, RN terjebak bermain dengan harga murah, Rp 500, padahal dari perusahaan Malaysia tergolong berkualitas tinggi. Kemasan yang digunakan pun berkualitas baik. Barangkali strategi mengambil keuntungan tipis ditahap awal tidak masalah, tetapi lambat laun ketika produksi terus meningkat, KSNI kewalahan juga. Apalagi, ketika rekayasa-rekayasa makan dan minuman yang memiliki kapital besar ikut bermain di kategori produk yang sama, habislah energi Kaldu Sari Nabati Indonesia (KSNI) untuk melawannya. Faktor kedua yang melemahkan adalah soal leadership. Anak-anak muda yang memimpin KSNI sangat percaya diri dengan kemampuan dan keterampilan mereka mengelola perusahaan. Keberhasilan mengembangkan RN semakin membuat mereka berada di tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Akibatnya, mereka cenderung mendengarkan kata hati mereka dari pada masukan dari profesional disekeliling mereka. Kalkulasi produksi RN juga banyak yang meleset. RN terlalu di push dari awal. Istilahnya "loading" kepasar secara besar-besaran sampai barang rusak. Ada yang mengatakan kendati distributor tidak memesan, tetap saja dimasuki. Akibatnya, parah. Konsumen enggan membeli RN yang rusak, dan memilih produk lain yang sejenis.
b.Analisis Produk Richease Nabati
Dari latar belakang tersebut,maka dapat diketahui bahwa produk richese nabati mengalami perkembangan yang cukup pesat dari produk awal mereka sampai saat ini.Telah banyak varian produk richese yang telah beredar di pasaran,hal ini karena jumlah permintaan konsumen yang tinggi terhadap produk mereka.Akan tetapi,tidak semua produk yang di keluarkan richese semuanya dapat di terima dengan respon yang baik oleh konsumen.Ada beberapa produk yang di tarik kembali oleh perusahaan karena kurangnya respon konsumen dari produknya tersebut.Akan tetapi,beruntung karena perusahaan dapat membaca kondisi pasar sehingga mereka memproduksi varian produk Richese dengan pembeharuan di sana sini,sehingga produk Richese bisa kembali menjadi Top Leader perusahaan Snack keju di indonesia.Melihat sejarah Richese,maka menarik untuk di ketahui bagaimana sebenarnya Siklus hidup produk Richese dari awal sampai saat ini.
1.Introduction
            Produk pertama dari Richease nabati adalah POW snack dua warna dan Nabati Wafer bergizi yang di produksi pada tahun 2007 dan 2008. Pada tahun yang sama, Nabati meluncurkan lima produk lagi, yaitu Pow Donat, Richeese Ahh, Nabati Siip, Pillow Pow dan Richeese Rolls. Pada tahun 2008 produk Nabati sudah terdaftar dalam Badan POM RIdan sudah selesai mendaftarkan semua produk kedalamnya dari nomor registrasi P-IRT menjadi BPOM RI MD.

                          

2.Growth
            Kemudian produk Richeese semakin berkembang, pada tahun 2009 Nabati bukan hanya memproduksi produk makanan ringan keju saja tetapi juga produk makanan ringan coklat. Oleh karena itu pada akhir 2008Nabati meluncurkan Richoco Wafer Coklatdan Richeese Chocochiz. Pada tahun 2009Nabati meluncurkan makanan ringan Bretos, roti selai keju dari Richeese. Lalu biskuit krim keju Richeese Bisvit, Richeese Pasta Keju dan Richeese Biominuman sereal dan susu.



3.Maturity
            Pada tahun 2010 inovasi produk Richeese terus berkembang hingga puluhan produk, sehingga Nabati memproduksi wafer Nabati, stik jagung Nabati Siip, stik jagung Ahh, wafer stik Rolls, biskuit Bisvit, wafer Cracster, kreker Delis, wafel Krimero, makanan ringan Pow dan produk-produk lainnya dengan merek Richeese, Richoco dan Pow. Pada bulan Februari 2011, Nabati membuka restoran cepat saji Richeese Factory yang pertama di mal Paris Van Java, Bandung. Lalu Richeese Eat n' Go pada tahun 2012. Saat ini Nabati memiliki tiga merek saja, yaitu Richeese dengan produknya Nabati Wafer, Nabati Bisvit, Nabati Cookies, Nabati Siip, Ahh, Rolls, Delis dan Bisvit Selimut, Richoco dengan produknya Nabati Wafer, Nabati Siip, Nabati Time Break, Rolls dan Rolls Time Break, Ahh Time Break dan Pow dengan produknya bervariasi.
Berikut ini adalah berbagai produk Richese Nabati dari fase introduction sampai sekarang :
Richeese
  • Richeese Nabati Cheese Wafer
  • Richeese Nabati Banana Cheese Wafer
  • Richeese Nabati Fire Cheese Wafer
  • Richeese Nabati Blueberry Cheesecake Wafer
  • Richeese Nabati Mango Cheesecake Wafer
  • Richeese Nabati Cheese Wafer Coated
  • Richeese Nabati Bisvit
  • Richeese Nabati Sandwich
  • Richeese Nabati Authentic Cheese Cookies
  • Richeese Cheesecake Wafer Strawberry Cheesecake Flavour
  • Richeese Cheese Cookies
  • Richeese Ahh' Triple Cheese
  • Richeese Ahh' Triple Fire Cheese
  • Richeese Ahh' Blueberry Cheesecake
  • Richeese Ahh' Mango Cheesecake
  • Richeese Rolls Cheese Flavour
  • Richeese Rolls Fire Cheese Flavour
  • Richeese Rolls Blueberry Cheesecake
  • Richeese Rolls Mango Cheesecake
  • Richeese Rolls White Cheese
  • Richeese Bretos
  • Richeese Bisvit Selimut
  • Richeese Pasta Keju
  • Richeese Cracster Rasa Keju
  • Richeese Cracster Rasa Jagung Bakar Keju
  • Richeese Delis Cheese
  • Richeese Delis Chilli Cheese
  • Richeese Delis Cheese Stix
  • Richeese Krimero
  • Richeese Popcorn
  • Richeese Siip Cheese Flavour
  • Richeese Siip Roasted Corn Cheese Flavour
  • Richeese Nabati Siip Fire Cheese
Richips
  • Richips Singkong Keju Original
  • Richips Singkong Keju Barbeque
Richoco
  • Richoco Nabati Chocolate Wafer
  • Richoco Nabati Time Break Inca Chocolate
  • Richoco Bretos
  • Richoco Kofer
  • Richoco Ahh' Black & White
  • Richoco Rolls Chocolate Flavour
  • Richoco Rolls Time Break
  • Richoco Hi-Pow
  • Richoco Siip Chocochiz Flavour
Lainnya
  • Ahh' Time Break
Pow
  • Pow Donat Cheese Flavour
  • Pow Remix Cheese Flavour
  • Pow Fireball Rasa Keju Pedas
  • Pow Potato Stix Cheese Flavour
  • Pow Typhoon Roasted Cheese Corn Flavour
  • Pow TOR3LA Nacho Cheese
  • Pow Blazz Cheese Flavour
4.Fase Dicline
Berikut ini adalah produk yang telah mengalami Dicline beserta produk baru penggantinya.
  • Richeese Ahh' Krim Keju (dihentikan 2011, digantikan oleh Richeese Ahh' Triple Cheese)
  • Richeese Chocochiz (dihentikan 2011, digantikan oleh Richoco Rolls Time Break pada tahun 2012)
  • Richeese Bisvit Biskuit Krim Keju (dihentikan 2011, digantikan oleh Richeese Nabati Authentic Cheese Cookies, Richeese Nabati Bisvit, Richeese Nabati Sandwich, Richeese Delis dan Richeese Bisvit Selimut)
  • Richeese Bio Sereal+Susu (dihentikan 2011, karena perusahaan makanan ringan, bukan perusahaan minuman serbuk)
  • Richeese Remix (dihentikan 2012, digantikan oleh Pow Remix)
  • Richeese Assorted (dihentikan 2011, digantikan oleh Richeese Nabati Cheese Wafer kaleng)

 
  • Richeese Nabati Max (dihentikan 2012, digantikan oleh Richeese Nabati Cheese Wafer Coated pada tahun 2013)
  • Nabati Siip Giga Atomic Keju & Rumput Laut Keju (dihentikan 2011, digantikan oleh Richeese Nabati Siip Fire Cheese Flavour yang diluncurkan tahun 2012)
  • Richoco Kofer (dihentikan 2012, digantikan oleh Richoco Nabati Time Break)
  • Richoco Ahh' (dihentikan 2011, digantikan oleh Richoco Ahh' Black n' White pada tahun 2011 dan Ahh' Time Break pada tahun 2012)
  • Penter (dihentikan 2011, digantikan oleh Ahh' Time Break pada tahun 2012)
  • Pow Snack 2 Warna: Keju, Sambal Balado, Jagung Bakar dan Coklat Keju (dihentikan 2011, digantikan oleh Pow Potatostix dan Typhoon pada tahun 2012)
  • Pow Samurai: Keju dan Sambal Balado (dihentikan 2010, digantikan oleh Pow Fireball pada tahun 2012)
  • Pillow Pow Keju (dihentikan 2011, digantikan oleh Pow Blazz pada tahun 2012).
3.Posisi Produk Richeese Nabati.
            Posisi produk adalah hal yang harus diketahui oleh setiap perusahaan agar dapat mengevaluasi dimanakah posisi produknya jika di bandingkan dengan produk dari kompetitor lain,dengan demikian perusahaan dapat merencanakan dan menentukan strategi baru agar produknya bisa unggul dari produk pesaing.Untuk mengetahui hal tersebut,maka digunakanlah analisis dengan menggunakan matriks Boston.Matriks ini terdiri dari 4 kuadran,yang setiap kuadran memiliki karakteristik sendiri.Kuadran 1 : star ( pertumbuhan pasar tinggi,pangsa pasar relatif tinggi ).Kuadran II : Question Mark (pertumbuhan pasar tinggi,kapability perusahaan rendah ).Kuadran III : Cash Low (pertumbuhan pasar rendah,pangsa pasar relatif tinggi ).Kuadran IV : Under dog (pertumbuhan pasar rendah,pangsa pasar relatif rendah ).
Produk richeese sendiri,berada pada Posisi Star.Meskipun produk Riceese nabati sempat mengilang dari pasaran karena jumlah barang tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang tinggi serta adanya masalah intern perusahaanya,ternyata hal tersebut tidak berlangsung lama dan perusahaan langsung peka dan memperbaiki sistem yang berjalan.Hal ini dapat dibuktikan dengan eksistensi produk Richeese yang hampir mendominasi pada jenis makanan wafer keju,dan peristiwa menghilangnya produk Richeese di pasaran tidak terjadi lagi sampai sekarang.Secara teoritis, produk yang berada dalam posisi Star dapat menikmati keuntungan besar karena mempunyai pangsa pasar relatif besar di satu sisi, didukung oleh potensi pertumbuhan pasar yang cukup tinggi di sisi lain. Dengan perencanaan pemasaran yang tepat, keuntungan dapat terus meningkat seiring dengan pertumbuhan pasar produk tersebut. Disamping peningkatan keuntungan yang mungkin diperoleh, posisi ini juga mempunyai konsekuensi penggarapan pasar secara lebih serius, mengingat kemungkinan banyaknya kompetitor baru akan memasuki pasar produk wafer keju dan dan coklat. Hal ini terjadi karena dirangsang oleh pertumbuhan pasar yang masih menjanjikan dan tentunya menjanjikan keuntungan yang tinggi pula. Pada umumnya ;posisi bintang ditempati oleh pemain baru dalam pasar yang masih mempunyai pangsa pasar terbatas, atau pemain lama yang mengkonsentrasikan diri dalam ceruk pasar sebagai market nicher. Dan biasanya posisi Star menjadi market leader diantara para pesaingnya.Hal ini pula terjadi pada Richeese nabati,seperti yang telah di kutip dalam situs resminya,dimana Richeese nabati berhasil merebut 85 % pasar untuk penjualan wafer keju di indonesia.Selain itu,dikutip pula dari kompas.com,Recheese Nabati berhasil menjadi top Brand pada katagori makanan wafer keju berlapis pada tahun 2012 mengungguli pesaing seniornya seperti Orang Tua Grup,Siantar Top maupun Jack ‘n Jill.
           
           

0 komentar:

Posting Komentar

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.