Fajar Gumilar

Berita Terbaru
Loading...
Jumat, 30 Mei 2014

Contoh Makalah Managemen Strategi Pada Perusahaan Multilevel Marketing

20.54

                                                                                    Kata Pengantar 
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya . Laporan yang berjudul “ANALISIS MANAGEMEN STRATEGI PERUSAHAAN BERBASIS MULTI LEVEL MARKETING (MLM)  PADA PT ORINDO ALAM AYU (ORIFLAME)” ini disusun untuk memenuhi syarat memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis pada JurusanManagement EkonomiSTIE YASMI CIREBON.
Dalam penyusunan makalah  ini, tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada :
  1. Bapak Kartono, SE.,M.Si selaku Dosen Mata Kuliah Pengantar Bisnis.
  2. KepadaAyahanda dan Ibunda tercinta dengan penuh kasih sayang dan kesabaran telah membesarkan kami hingga dapat menempuh pendidikan yang layak. Dan juga kakak adik tersayang yang membantu moril maupun materiil selama penulis menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
  3. Dan kepada pihak-pihak lain yang telah begitu banyak membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfat bagi pembaca dan seluruh masyarakat umum.
Cirebon, 10April 2014

Penulis













BAB I
PENDAHULUAN
1.LATARBELAKANG MASALAH
             Salah satu kegiatan perusahaan yang paling penting adalah pemasaran. Pemasaran dapat dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan produk kepada customers dan businesses. Pemasaran sering juga disebut sebagai seni menjual produk/the art of selling products (Kotler, 2003). Pemasaran merupakan fungsi atau kegiatan yang langsung berhubungan dengan lingkungan eksternal. Karena pemasaran memiliki peran penting dalam kelangsungan hidup perusahaan, maka pemasar perlu mengembangkan strategi. Salah satu strategi pemasaran yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan adalah strategi multi level marketing (MLM).
Multi level marketing telah berkembang di Inggris dan Amerika, serta merupakan salah satu strategi yang dianggap penting dalam pemasaran. Orang-orang di kedua negara tersebut pada umumnya bekerja paruh waktu sebagai distributor atau menjadi anggota perusahaan multi level marketing. Di Amerika bisnis ini merupakan bisnis multinasional yang melibatkan jutaan orang dengan berbagai macam latar belakang dan omsetnya mencapai trilyunan rupiah.
Ketika mulai dikenalkan di Indonesia, perusahaan yang menawarkan produknya melalui pemasaran berjenjang/MLM ini mendapat sambutan yang cukup luar biasa. Banyak orang dengan berbagai latar belakang atau profesi, seperti ibu rumah tangga, perawat, dokter, mahasiswa/pelajar, wiraswastawan, dosen, karyawan BUMN, PNS, karyawan swasta dan sebagainya, bergabung menjadi anggota/distributor perusahaan MLM. Sebagian dari mereka yang menjadi distributor dan menjalankan bisnis ini secara profesional atau benar, berhasil meraih kesuksesan dengan mendapatkan berbagai bonus dan passive income dari perusahaan MLM. Akan tetapi tidak sedikit pula yang gagal dan kemudian mengundurkan diri sebagai distributor, karena tidak menjalankan bisnis ini dengan benar dan belum memahami benar cara kerja MLM.
Banyak produk sekarang ini dipasarkan dengan strategi MLM. Dalam kondisi krisis ekonomi, strategi ini menjadi semakin populer dan perusahaan-perusahaan yang menggunakan straegi ini berhasil meraih keuntungan yang besar (Kartajaya, 1998). Keberhasilan PT. Amway Indonesia dari Amerika Serikat, PT. Centra Nusa Insan cemerlang (CNI), Lippo groupdengan produknya arisan Lippo, Tiens dari RRC dengan produk suplemen kesehatan, kemudian disusul IFA dari Indonesia dengan produknya footwear, karena strategi MLM.
Salah satu dampak krisis ekonomi adalah terjadinya kesulitan likuiditas perusahaan dan adanya penurunan daya beli masyarakat/konsumen. Kegiatan distribusi konvensional dan promosi juga terganggu, karena biayanya menjadi lebih tinggi. Dalam kondisi krisis ekonomi ini, upaya perusahaan antara lain adalah melakukan efisiensi termasuk efisiensi dalam kegiatan distribusi dan periklanan, serta berusaha menjaga agar tetap dekat dengan konsumen. Untuk dapat menjalankan kedua fungsi tersebut, salah satu alternatif strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah MLM. Strategi ini menjadi lebih berarti, karena dapat berfungsi untuk kedua hal tersebut (Kartajaya, 1998).
Strategi MLM seperti yang dilakukan oleh beberapa perusahaan di banyak negara berhasil tumbuh dan berkembang meskipun dalam kondisi krisis. Tiens Group yang berkantor pusat di Henderson Centre Beijing misalnya, telah memiliki jaringan distributor dan mendaftarkan mereknya paling tidak di 180 negara, termasuk di Indonesia serta memiliki kantor cabang di 36 negara. Dengan mengadopsi sistem network marketing pada tahun 1995, perusahaan ini berhasil meningkatkan omset penjualannya dari 630 juta Yuan tahun 1996 menjadi 2.12 milyar Yuan pada tahun 1997. Ada dua keuntungan dari strategi ini, yaitu memotong pola distribusi konvensional yang membebani lebih dari 25% dari harga jual dan meningkatkan komunikasi personal. Hal tersebut diperlukan pada saat daya beli masyarakat menurun akibat krisis ekonomi dan kebutuhan arus kas perusahaan mendesak.
Pemasaran dengan strategi MLM memiliki daya tarik tersendiri.faktor-faktor yang menjadi daya tarik tersebut antara lain pasar yang prospektif, investasi yang relatif rendah, biaya promosi yang rendah, dan mekanisme kerja yang tergolong sederhana. Faktor lain yang menjadi daya tarik dari bisnis ini adalah tidak membutuhkan modal yang begitu besar, waktu fleksibel/bisa dikendalikan sendiri, banyak berhubungan dengan konsumen, dan resiko yang relatif kecil.
Berbeda dengan bisnis konvensional yang membutuhkan modal relatif besar, tempat, lokasi usaha, waktu yang sudah ditentukan, harus memiliki skill/keahlian, dan bisnis ini ibarat mengayuh sepeda, ketika berhenti mengayuh maka berhenti pula pendapatan kita (“Kabar Kampus”, 1999: 3). Faktor-faktor tersebut kiranya sesuai dan tepat dalam kondisi krisis karena relatif efisien.
Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa bisnis MLM sebagai pekerjaan sampingan, sehingga jarang yang meraih kesuksesan atau kecewa karena hanya mengejar keuntungan materi saja dan kurang memperhatikan konsumen dalam jangka panjang. Padahal bisnis ini apabila dijalankan secara profesional dan dengan cara yang benar, tidak jarang akan mendatangkan keuntungan yang relatif besar (“Kabar Kampus”, 1999: 3). Tulisan ini mencoba memberikan sedikit gambaran tentang cara kerja pemasaran dengan strategi multi level marketing.
2.PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan di atas,maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1.bagaimana management straregi yang di jalankan oleh perusahaan berbasis   MLM  oriflame di indonesia?
2.apa saja yang kelebihaan dan kekurangan perusahaan yang berbasis Multi Level Marketing?

3.TUJUAN PENULISAN
1.mengetahui bagaimana management strategi yang diterapkan perusahaan  Oriflame.
2.mengetahui apa saja kelebihaan dan kelemahaan perusahaan yang menerapkan sistem Multi Level Marketing
3.dapat menarik kesimpulan dari makalah yang dibahas.












BAB 2
LITERATURE

A.Apa itu Strategi?
          Chandler (1962) yang dikutip oleh Freddy Rangkuti (2008.3): Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumbar daya. Intinya strategi adalah pilihan untuk melakukan aktivitas yang berbeda atau untuk melaksanakan aktivitas dengan cara berbeda dari pesaingnya.
apa manajemen strategi?
          Manajemen strategi (strategic management) menurut Hunger J David & Thomas L Wheelen dalam bukunya berjudul Manajemen Strategis hasil alih bahasa oleh Julianto Agung (2003.4) dari judul aslinya: Strategic Management adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Sedangkan menurut Fred R David dalam bukunya berjudul Strategic Management Concepts diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Ahmad Lukman & Melvi (2003.5)dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.
B. Pengertian Marketing
            Dalam suatu perusahaan, marketing menghasilkan pendapatan yang dikelola oleh orang-orang keuangan serta didayagunakan oleh orang-orang produksi guna menciptakan suatu produk dan jasa.Tantangan bagi marketing adalah menghasilkan pendapatan dengan memenuhi keinginan para konsumen pada tingkat laba tertentu.
Menurut Stanton (2006:7) :
            “Marketing adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Menurut Nitisemito (2008:2) : “Semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif”.
Menurut Manullang (2006:3) :
            Berbagai kegiatan yang langsung bertalian dengan upaya-upaya yang dilakukan badan usaha untuk merangsang permintaan.Kegiatan-kegiatan ini saling bertalian dan berinteraksi sebagai komponen-komponen dari keseluruhan sistem, dengan mana perusahaan berkembang dan membuat produk-produknya tersedia, mendistribusikannya melalui jalur-jalur marketing, mempromosikan, dan menetapkan harga.
            Dari hal ini, kita meninjau marketing sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang dan jasa kepada konsumen.
            Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran tersebut pada intinya adalah keinginan perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen dengan berbagai cara pemasaran yang meliputi manfaat yang ditawarkan, harganya, promosi dan pendistribusiannya sehingga tujuan dari perusahaan dapat terealisir.
Pada dasarnya kegiatan pemasaran mencakup :
1. Menyediakan dan mengetahui apa yang diinginkan konsumen
2. Kemudian merencanakan dan mengembangkan sebuah produk yang akan memenuhi konsumen tersebut.
3. Dan kemudian memutuskan cara terbaik untuk menentukan harga, promosi dan mendistribusikan produk tersebut.

Marketing Mix
            Menurut Swastha (2007:78) : “Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel/kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yakni produk, harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi”.
Keempat unsur yang terdapat dalam kombinasi tersebut saling berhubungan.Kegiatan-kegiatan ini perlu dikombinasikan dan dikoordinir agar perusahaan dapat melakukan tugas pemasarannya seefektif mungkin.

C.Multi Level Marketing
            Benny Santoso, S.T. M.Com, dalam sebuah bukunya yang berjudul “ All About MLM “TerbitanAndi , Yogyakarta, 2003. Mendefinisikan “ MLM hanyalah suatu meode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi.Perhatian utama dari MLM adalah menentukan cara terbaik untuk menjual produk dari suatu perusahaan”.
           
Pendapat lain dari seorang pakar ekonomi John Sestina yang mempunyai gelar BA dan MS di bidang ekonomi dan mempunyai pekerjaan melakukan beberapa jenis analisis statisitik dan peramalan (forecasting).Menurutnya “ bisnis MLM pada awalnya adalah adanya mekanisme untuk mendapatkan kekayaan yang lebih menjanjikan jika dibandingkan dengan sistem gaji yang diterima per jam. Hal ini dipresentasikan dengan luar biasa sehingga membuat saya percaya bahwa program ini adalah cara yang tepat untuk mendapatkan kekayaan“.
BAB 3
KASUS
Salah satu perusahaan yang menerapkan sistem multi level marketing adalah perusahaan PT.ORINDO ALAM AYU dengan produk kecantikanya Oriflame. Oriflame dapat dianggap sebagai pemimpin pasar dalam perusahaan jaringan yang bergerak dalam bidang kosmetik. Tetapi semakin banyaknya perusahaan Multilevel Marketing yang mengembangkan sayapnya pada bidang kosmetik, maka pesaing Oriflame dalam penguasaan pasar kosmetik di Indonesia akan semakin bertambah.
Di indonesia oriflame telah bertahan selama 23 tahun dan saat ini telah memiliki ratusan cabang serta ribuan consultan (member) yang tersebar luas di seluruh indonesia.dan saat ini oriflame merupakan perusahaan kosmetika dengan sistem penjualan mandiri nomer satu di indonesia.
Hasil Survey dari Frontier Consulting Group yang pada majalah marketing memperlihatkan rating produk kosmetik  yang masuk ke dalam top brand index (merek-merek yang tergolong sebagai merek yang top) padatahun 2009-2012 seperti dalam tabel 1.1 berikut ini :
Rating Produk Lipstik Dalam Top Brand Index
NO
2009
2010
2011
2012
1
Revlon
Pixy
Revlon
Oriflame
2
Mirabela
Oriflame
Pixy
Revlon
3
Sari Ayu
Red-A
Mirabela
Maybeline
4
Viva
Maybeline
Viva
Pixy
5
Pixy
Body Shop
Sariayu
Wardah
6
Oriflame
La Tulipe
Oriflame
Body Shop
7
Maybeline
Mirabela
Maybeline
La Tulipe
8
La Tulipe
Sari Ayu
La Tulipe
Mustika Ratu
9
Mustika Ratu
Mustika Ratu
Wardah
Red-A
Sumber : Majalah marketing tahun 2009-2012

Tabel tersebut menyajikan data rating produk kosmetik terkenal yang di minati masyakat dari tahun 2009-2012.Jika kita perhatikan pada tahun 2009 produk Oriflame hanya menempati posisi ke-6 dari 9 produk terkenal yang ada,tahun 2010 dan 2011 rating produk Oriflame mengalami Fluktuasi akan tetapi pada tahun 2012 Oriflame menjadi produk No 1 yang paling banyak di pilih oleh masyarakat.
Perlu kita ketahui bersama bahwa di antara 9 produk kecantikan tersebut,hanya oriflame saja yang pendistribusianya atau penjualanya menggunakan sistem MLM,sedang yang lainya mendisrtibusikan produknya pada ritel-ritel besar,minimarket atau juga swalayan.fakta bahwa produk oriflame menjadi produk No 1 yang di pilih masyarakat seakan menegaskan bahwa strategi perusahaan yang menerapkan sistem MLM mendorong tingginya daya beli masyarakat terhadap Oriflame.
BAB IV
PEMBAHASAAN KASUS

A.Managemen strategi Perusahaan Oriflame
          Sebelum kita lebih jauh membahas tentang bagaimana sistem managemen stragtegi pada perusahaan yang berbasis MLM,terlebih dahulu kita harus mengetahui bagaimana sebenarnya cara kerja MLM itu sendiri.
a.Cara kerja perusahaan MLM Oriflame
          Bagian ini diambil dari buku “How to Build MLM Leaders to Fun Profit” ditulis oleh Tom"Big Al" Schreiter, salah seorang distributor MLM yang sukses.Perusahaan Multi-level biasanya membagi uang yang mereka terima dari para distributor mereka dengan proporsi seperti ini:
• 50% untuk bonus.
• 25% untuk biaya produk yang diberikan.
• 25% untuk keuntungan dan biaya lain-lain.
Hal ini berarti untuk setiap dollar yang diberikan oleh distributor hanya 50% yang akan dikembalikan sebagai bonus. Sama seperti lotre dan pacuan kuda, perusahaan MLM tidak mencetak sendiri uang yang digunakan. Mereka hanya mengembalikan sebagian uang yang mereka terima kepada para distributor mereka. Sisanya digunakan untuk menghasilkan produk, keuntungan dan biaya lain-lain (overhead).Apakah para distibutor yang ada akan tetap berpartisipasi jika mereka tahu akan kehilangan 50% dari uang yang mereka investasikan? Ya, selama perusahaan MLM menyediakan nilai tambah untuk uang yang mereka investasikan. Jika perusahaan MLM tidak mempunyai produk atau mempunyai produk, tetapi dengan nilai yang tidak tinggi, maka para distributor akan segera kecewa karena kehilangan 50% dari uang mereka.Kesalahan inilah yang banyak dilakukan oleh banyak industri multi-level. Terlalu banyak distributor yang mempunyai pandangan yang salah dan menganggap bahwa semua orang akan mampu menghasilkan uang lebih banyak daripada jumlah uang yang mereka investasikan. Hal ini secara matematis tidak akan mungkin terjadi.Para distibutor yang mempunyai pandangan seperti ini akan merekrut calon distributor baru dengan mengatakan bahwa mereka akan menerima uang lebih banyak daripada jumlah yang mereka investasikan. Padahal, kenyataannya hampir semua distributor akan menerima uang lebih kecil dari yang mereka investasikan. Bahkan, banyak distributor yang tidak menerima uang sesen pun.
          Perusahaan yang menggunakan konsep Multi Level Marketing pada umumnya memberikan peluang bisnis kepada membernya secara bebas. Atrinya member bertindak sebagai distributor independen, yakni tidak memiliki keterikatan kontrak dengan perusahaan MLM. Member akan memperoleh penghasilan yakni dengan cara memperkenalkan produk perusahaan MLM kepada distributor baru.
          Sebagai contoh: Polan yang sudah menjadi member perusahaan MLM X memperkenalkan produk perusahaan MLM X kepada Hardi. Hardi pun bergabung menjadi member MLM X dan juga menggunakan produk MLM X. Bergabungnya Hardi sebagai member MLM X, maka perusahaan MLM X tersebut akan memberikan komisi kepada Polan dalam bentuk bonus.
          Dalam contoh kasus Polan dan Hardi di atas, Polan telah merekrut dan menjadikan Hardi sebagai distributor baru di mana Hardi telah berada dalam satu jaringan kerja dengan Polan. Hal ini lah yang membuat seorang member selalu berusaha membentuk dan memperbesar jaringan kerjanya karena perusahaan MLM akan menghitung setiap penjualan yang berhasil dilakukan jaringan kerjanya dan akan membayarkannya dalam bentuk bonus.
           Dengan demikian terdapat 2 (dua) poin penting yang harus dilakukan oleh seorang member. Pertama, member harus menawarkan dan memasarkan produk secara langsung kepada konsumen. Kedua, member harus membentuk jaringan kerja serta diikuti dengan mengembangkan jaringan kerja tersebut. Jika seorang member ingin berhasil dalam bisnis Multi Level Marketing, member harus melakukan kedua poin tersebut yakni memasarkan dan menawarkan produk serta membangun jaringan kerja.MLM akan menghitung setiap penjualan yang berhasil dilakukan jaringan kerjanya dan akan membayarkannya dalam bentuk bonus.
          Dalam Multi Level Marketing terdapat dua bentuk sistem jaringan yang dijalankan oleh perusahaan Multi Level Marketing yakni sistem binary dan sistem matahari (Wuryando, 2010). Bentuk sistem binary, Multi Level Marketing yang menggunakan jaringan yang bentuknya tidak lebih dua kaki (kaki kiri dan kanan) dan tidak lebih. Dengan kata lain, para pelaku Multi Level Marketing tersebut hanya dapat membangun jaringannya dengan dua kaki demikian seterusnya hingga ke bawah.perhatikan gambar di bawah ini.
Jaringan Binary
Sedangkan bentuk sistem matahari yaitu Multi Level Marketing yang menggunakan jaringan lebih dari dua kaki atau banyak kaki. Artinya para pelaku Multi Level Marketing tersebut dapat membuka jaringan hingga beberapa kaki di dalam jaringan tersebut. Lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah berikut:
Bentuk Jaringan Matahari
b.Managemen Strategi yang diterapkan perusahaan PT.Orindo Alam Ayu
            Setiap perusahaan selalu berupaya agar produk yang dihasilkan dapat dengan cepat laku di pasaran, hal tersebut untuk menjaga eksistensi perusahaan tetap terjaga. Untuk membuat produk perusahaan dapat laku dipasaran diperlukan strategi pemasaran yang jitu dan mapan. Untuk menarik minat konsumen agar permintaan terus naik diperlukan strategi promosi yang baik. Olehnya diperlukan strategi yang dapat mencakup kedua kegiatan ini, yaitu kegiatan pemasaraan dan kegiatan komunikasi.
          Beberapa ini akan di uraikan Stragtegi perusahaan Orifleme yang notabene menerapkan sistem MLM dalam kegiataan bisnisnya,yang kemudian hal ini memberikan dampak positif dimana Oriflame menjadi salah satu produk kosmetik paling laris di indonesia

1.Strategi Pemasaraan
            Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan yang harus dirumuskan dalam bentuk suatu strategi yang komprehensif dan terpadu, pemasaran juga membantu produsen dalam mengenal pasar.Dengan pemasaran dapat diketahui apa yang dibeli, dan siapa yang membeli dengan harapan produk dapat terserap oleh pasar. Dengan kata lain, produk terjual habis sehingga dapat meningkatkan volume penjualan. Apabila omzet penjualan mengalami peningkatan yang lambat, maka harus dianalisis apakah ha1 tersebut disebabkan oleh kurang efektifnya strategi pemasaran yang dilakukan atau mungkin dipengaruhi oleh selera dan perilaku konsumen yang sudah berubah.
Oriflame mengusung konsep Multi Level Marketing (MLM). Multi Level Marketing (MLM) berbentuk lebih dari satu tingkat, dimana konsultan mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang dan/atau jasa yang dilakukannya sendiri dan anggota jaringan di dalam kelompoknya.
Berikut adalah sistem MLM yang diterapkan oleh perusahaan Oriflame :
Konsultan independen Oriflame ini bukanlah karyawan dari Oriflame, tetapi konsultan adalah member atau anggota dari Oriflame. Konsultan bertugas melakukan penjualan produk Oriflame. Namun meskipun bukan karyawan, konsultan ini terikat dengan peraturan yang dibuat oleh Oriflame. Seperti yang tercantum dalam consultan manual Oriflame bagian tanggung jawab seorang konsultan nomor empat, yaitu seorang konsultan tidak boleh menyatakan bahwa mereka memiliki hubungan kerja dalam bentuk apapun dengan Oriflame (Consultan Manual Oriflame p. 34).
Seorang konsultan tidak diperbolehkan untuk mewakili dirinya sendiri atas nama Perusahaan Oriflame tanpa menyatakan dengan jelas bahwa dia adalah konsultan kecantikan mandiri atau konsultan mandiri Oriflame (Oriflame 2011, p.16). Konsultan adalah perpanjangan tangan dari Oriflame yang melakukan kegiatan perekrutan sekaligus penjualan produk. Akan tetapi berdasarkan kode etik (Oriflame 2011, p.17), konsultan dilarang untuk menjual produk secara retail dan/atau online, dimana penjualan hanya dilakukan melalui katalog cetak dan/ atau katalog online. Oleh karenanya diperlukan sebuah kegiatan komunikasi pemasaran untuk menunjang kesuksesan kegiatan pemasaran.Ada beberapa cara pemasaraan yang di terapkan pada perusahaan Oriflame
a.pemasaraan langsung (direct marketing)
Menurut Etzel, Walker, dan Stanton (2004, p. 440), direct marketingmenggunakan iklan untuk menghubungkan antara pelanggan dengan penjual, dimana penjual tidak perlu mengunjungi toko ritel untuk membeli produk. Sama halnya dengan Oriflame yang merupakan perusahaan multi level marketing yang pelangganan produknya harus melalui konsultannya karena tidak dijual di toko.
Pemasaran Oriflame dilakukan dengan katalog dengan menerapkan sistem multi level marketing. Dimana multi level marketing ini merupakan bagian dari direct selling. Penjualan menggunakan katalog ini dilakukan dengan dengan bermacam-macam cara. Biasanya konsultan membagikan katalog lengkap dengan nomer telepon konsultan. Sehingga jika calon pelanggan ingin memesan, bisa langsung menghubungi nomor telepon yang tertera.
Etzel, Walker, dan Stanton (2004, p. 440) menyebutkan bahwa direct marketingmencakup beberapa bentuk pemasaran, antara lain: direct mail, catalog retailing, dan televised shopping. Direct mail ini dilakukan oleh konsultan dengan cara mengirimkan katalog kepada pelanggannya dan pelanggan memesan produk melalui telepon ataupun pesan (SMS). Pemasaran dengan cara direct marketing ini bersifat lebih personal dan sesuai dengan target konsumen yang hendak dituju dan hasilnya dapat diukur dengan cepat. Hal ini karena antara konsultan dan pelanggan sudah saling mengenal satu sama lain.
Kegiatan direct marketing ini juga dapat terjadi ketika seorang konsultan mengadakan bazar. Hal ini karena produk Oriflame yang dipesan langsung oleh pelanggan dikirimkan langsung kerumah pelanggan. Dimana hal ini merupakan salah satu keunggulan dari sistem pemasaran direct marketing/direct selling (Etzel, Walker, dan Stanton 2004, p. 440).
Selain bazar, kegiatan direct selling dilakukan dengan seorang wiraniaga mengunjungi seseorang yang menjadi tuan rumah dan mengundang teman-teman si tuan rumah, kemudian wiraniaga mendemonstrasikan produk dan mengambil pesanan (Kotler dan Keller 2009, p. 142). Hal ini yang juga turut dilakukan oleh Diah. Dimana Dia memasarkan produk Oriflame dengan mendatangi rumah tetangganya untuk memberikan katalog Oriflame dan kemudian esok harinya dilakukan follow up terhadap pesanannya.

b.Pemasaran Interaktif
Berupa kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa. Ada banyak program atau kegiatan online yang dapat dilakukan untuk membangun suatu kegiatan pemasaran yang interaktif. Hal ini karena program online yang memiliki kelebihan daripada yang lain. selain waktunya yang fleksibel, tidak terikat waktu, online marketing ini tidak membutuhkan tempat kerja khusus. Artinya pebisnis dapat melakukan pekerjaannya dimana saja selama memiliki komputer yang terhubung dengan internet.
c.Pemasaran Dari Mulut Ke Mulut
Pemasaran ini berupa komunikasi secara lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa (Kottler & Keller 2009, p. 174). Komunikasi ini dapat berlangsung dengan sebuah percakapan antara orang ke orang, chat room, ataupun percakapan dengan menggunakan blog.
Tidak hanya dengan bertatap muka langsung, pemasaran produk Oriflame juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan blackberry messenger. Dimana disitu konsultan dapat dengan aktif mempromosikan Oriflame dan pelanggan dapat bertanya langsung kepada konsultan perihal produk maupun bisnis Oriflame.
Penggunaan Blackberry atau smartphone termasuk kepada word of mouth karena di dalamnya terdapat sebuah aplikasi mulai dari blackberry messenger (BBM), whatsapp, kakao talk, line, dsb. Yang memungkinkan konsultan dan pelanggan berinteraksi langsung dengan lebih personal. Berita dari mulut ke mulut ini bisa sangat efektif untuk bisnis kecil karena di dalamnya pelanggan dapat merasakan hubungan yang lebih pribadi(Kottler & Keller 2009, p.255).
Selain dengan cara menggunakan aplikasi-aplikasi yang berfungsi untuk chatting, konsultan juga memanfaatkan situs jejaring sosial dalam berinteraksi dengan pelanggannya. Dimana dalam jejaring sosial ini konsultan dapat bertemu dengan orang-orang baru yang bisa di prospek baik untuk menjadi konsultan, ataupun untuk membeli produknya.
d.penjualan personal
Penjualan personal (personal selling) lebih kepada komunikasi dengan cara bertatap muka langsung dengan pelanggan. Baik untuk memperkenalkan produk atau jasa maupun untuk menawarkan diri sebagai mitra bisnis.
Diharapkan dengan adanya komunikasi dengan cara bertatap muka langsung ini dapat membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan bertanya dan tertarik terhadap penawaran tersebut. Menurut Kottler & Keller (2009, p. 175), penjualan personal meliputi kegiatan presentasi penjualan, rapat penjualan, program insentif, sampel dan pameran dagang.
2.Strategi Komunikasi
            Komunikasi adalah tindakan atau proses penyampaian informasi, ide-ide,emosi, keterampilan dengan menggunakan symbol-symbol, gambar,grafik dan sebagainya (Berelson & steiner. Pengantar Ilmu Komunikasi. 2007) Berbicara mengenai komunikasi pada jalur pemasaran berarti membicarakan tentang promosi. Untuk melakukan promosi diperlukan suatu keterampilan khusus untuk melakukannya, seorang sales marketing dalam melakukan promosi harus mengetahui terlebih dahulu keadaan psikologis konsumen yang dijadikan target. Hal ini dapat menghindari terjadinya hambatan dalam komunikasi antara sales marketing dengan konsumen.Konsep pemasaran yaitu bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing. Disini jelas bahwa pemasaran tidak hanya memikirkan bagaimana suatu produk dapat laku dipasaran tapi juga bagaimana seorang konsumen puas dengan kualitas produk yang diproduksi tetapi juga kualitas pelayanan yang diberikan dapat memuaskan hati konsumen serta bagaimana mempertahankan konsumen sehingga menjadi pelanggan tetap dan setia terhadap produk perusahaan.
Untuk mencapai hal tersebut maka ada pendekatan konseptual yakni komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Menurut Devito (1989),komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera. Dalam dunia pemasaran komunikasi interperpersonal sangat mempengaruhi karena memiliki klarifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi, wawancara mendalam.
a. Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota keluarga, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
b. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya.
c. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
d. Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat  dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.
Pendekatan konseptual yang dilihat dari komunikasi kelompok yakni bagaimana cara individu-individu berkomunikasi dalam berbagai situasi kelompok tatap muka, untuk lebih memahami proses komunikasi kelompok dan agar dapat meramalkan hasil-hasil komunikasi kelompok dengan lebih tepat. Dalam hal ini yang berkaitan dengan perekerutan customer.Dengan menggabungkan pendekatan tersebut maka akan muncul strategi komunikasi berupa :
a).pengenalan khalayak, dimana yang seperti kita ketahui khalayak memiliki berbagai karakteristik yang berbeda-beda, maka dari itu pengenalan khalayak sangat diperlukan.
b).Menyusun pesan, untuk menarik customer yang harus kita lakukan yakni menyusun pesan yang efektif, agar calon customer tertarik pada apa yang kita tawarkan,
c).penetapan metode
d).seleksi serta penggunaan media.
B.kekurangaan dan kelebihaan perusahaan Berbasis MLM
a.Keuntungan perusahaan MLM
1.Keunggulan dari sisi modal
   Keunggulan utama dari MLM adalah orang tidak memerlukan modal bcsar untuk bisa melibatkan diri. MLM hanya membutuhkan uang yang jumlahnya relatif kecil untuk mulai ikut bergabung di dalamnya. Jangan bergabung dengan suatu MLM yang meng-haruskan membayar banyak uang untuk ikut bergabung. MLM lebih menekankan hubungan yang dimiliki oleh para distributor mereka sebagai modal utama. Dengan demikian, MLM bisa merupakan salah satu alternatif bisnis yang bisa digunakan oleh seseorang yang tidak memiliki modal yang relatif besar.
2.Keunggulan dari sisi waktu
  Keunggulan dari MLM yang lain adalah waktu yang fleksibel.Para distibutor bisa melakukan presentasi (atau penjualan) pada waktu yang bisa mereka tentukan scndiri. Hal ini membuat mereka bisa mengatur waktu dengan lebih baik. Akan tetapi, keunggulan ini sering kali hilang karena dengan target penjualan yang mereka harus capai, maka mereka akan menyesuaikan waktu mereka dengan waktu yang dimiliki oleh orang yang akan mereka rekrut. Asalkan orang yang terlibat tetap konsisten sehingga hanya mengerjakan bisnis ini pada waktu luang mereka, maka keunggulan ini akan bisa menjadi salah satu keunggulan utama MLM. Sayangnya, banyak orang yang bahkan menggunakan waktu bekcrja mereka untuk memasarkan MLM mereka. Ini memang tergantung dari orang yang terlibat di dalam MLM. Sekali lagi, jika konsisten, maka MLM ini bisa menjadi alternatif pekerjaan yang memiliki waktu fleksibel.
3.Keunggulan dari sisi pemasaran
MLM mempunyai jaringan pemasaran yang sangat baik.Adanya jaringan yang scjenis ini akan menguntungkan di dalam bisnis apa pun yang Anda miliki. Mempunyai model-model
dan contoh-contoh untuk surat penjualan, website, dan alat pemasaran yang lain beserta alamat kontak dan sumber daya yang dimiliki dapat membuat bisnis Anda berjalan dengan lebih baik. Mengapa Anda harus memulai suatu bisnis dari awal apabila ada contoh bagus yang bisa langsung dipakai? Meskipun Anda tidak ingin mengikuti rencana dari perusahaan MLM tahap demi tahap, ada beberapa ide menarik yang bisa digunakan untuk memasarkan produk Anda sendiri.
4. Keunggulan dari sisi Bisnis ;
    MLM seperti membeli waralaba pribadi. Oleh karena itu, ketika sebuah jaringan sudah terbentuk, maka seseorang tinggal menunggu untuk mendapatkan hasil dari usaha yang telah dilakukan. Tetapi, tentu saja hal ini bukanlah merupakan suatu yang mudah. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, keuntungan yang seperti ini hanya khusus untuk MLM yang mempunyai produk dengan kualitas yang baik dan dibutuhkan oleh kebanyakan orang.
5. Tempat belajar yang baik ;
     MLM merupakan tempat yang baik untuk belajar ketrampilan bisnis dalam kehidupan nyata.bagian terpenting di dalam bisnis jaringan adalah sistem pendidikan yang dimiliki. Oleh karena itu, seseorang seharusnya menginvestasikan waktunya
untuk melihat melampaui sistem kompensasi yang dimiliki serta produk yang dipunyai untuk mengetahui keseriusan dari perusahaan MLM untuk melatih dan mendidik calon distributor mereka.
b.kelemahaan perusahaan MLM
1. Harga Produk lebih mahal
mengapa harga produk jauh lebih mahal? Hal ini dikarenakan pengalihan biaya promosi ke biaya reward untuk para member yang sudah melampaui beberapa level yang disediakan. Sebagai gambaran, kalau perusahaan A memanfaatkan promo melalui distributor dilapangan kemungkinan barang dari perusahaan A melewati beberapa distributor. Perusahaan Aà distributor à grosir à eceran/retail à konsumen. Berbeda dengan menggunakan strategi MLM,meski ketercapain produk ke konsumen lebih cepat, tetapi jalan untuk mencapai ke konsumen melalui beberapa level member. Hal ini yang menyebabkan biaya membengkak,karena digunakan untuk reward setiap member yang berhasil dalam penjualan produk.
2. Devisa negara semakin hilang
Karena kebanyakan produsen MLM adalah perusahaan dari luar negeri. Ini mengakibatkan proses perekonomian dan hasil keuntungannya lari ke kas luar negeri.
2.Bisa mengganggu orang lain
Up line dan sistem MLM biasanya mengajarkan untuk merayu konsumen,kadangkala ada yang mengajarkan untuk bagaimana caranya agar si calon member minimal bisa masuk ke membe. Hal ini biasanya secara tidak sengaja terjadi pemaksaan keanggotaan.
3.Persepsi salah tentang MLM
Ada banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang bagaimana sistem yang berjalan dalam MLM,terlebih hal ini di tunjang oleh bermunculan perusahaan-perusahaan palsu yang mengatas namakan perusahaanya berbasis MLM.hal ini membuat citra perusahaan MLM menjadi jelek dengan adanya anggapan bahwa MLM itu hanya bergelut dalam permainan uang dan secara agama hal tersebut di larang.
BAB V
KESIMPULAN
Oriflame adalah salah satu perusahaan berbasis Multi Level Marketing yang telah berhasil bertahan dalam industri kosmetik indonesia selama lebih dari 23 tahun.MLM sendiri adalah sebuah sistem pemasaraan yang dipilih perusahaan Oriflame untuk menjalankan roda bisnisnya.dan Hal tersebut berhasil mengantarkan Oriflame sebagai produk dengan penjualan nomer 1 di indonesia.Managemen strategi yang diterapkan Oriflame meliputi strategi marketing dan komunikasi.keduanya merupakan ujung tombak kemajuaan perusahaan.strategi pemasaraan yang diterapkan meliputi :
1.pemasaraan langsung /direct selling
2.pemasaraan interaktif
3.pemasaraan mulut ke mulut
4.penjualan personal
Sedangkan streategi komunikasi yang diterapkan meliputi ;
1.pengenalaan khalayak
2.Menyusun pesan
3.penetapan metode
4.seleksi serta penggunaan media
Kedua sistem tersebut dijalankan dengan konsisten serta adanya reward berupa bonus  tinggi seperti uang,gedget,bahkan mobil mewah yang diberikan perusahaan kepada para konsultannya(agen) yang berhasil merekrut costemer baru mendorong banyaknya masyarakat untuk bergabung dalam bisnis tersebut.


BAB VI
REFERENSI

Assauri, Sofjan. 1999. Manajemen Pemasaran, Konsep, Dasar dan Strategi. Cetakan Keenam, P.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kotler, Philip. 1995. Manajemen Pemasaran. JilidDua. Edisi Ke Delapan. Penerbit Salemba.Jakarta.
David,Fred R.(2003).Manajemen strategis konsep-konsep.Terj.Kresno Saroso.Ed.9.Indeks jakarta
Pramutoko,baju.2011.Penjualan Sistem MultiLevel Marketing di kota kediri.Universitas Islam Kediri,Kediri.
Juwono,Onny.2011.Analisis Penjualaan Strategik Perusahaan Waralaba (franchise)McDonald’s.jakarta
Juwita,Aisyah.2011. Strategi IMC (Integrated Marketing Communications)di Dalam sistem Pemasaraan Multilevel yang di Lakukan oleh Konsultan Oriflame Surabaya,Surabaya.
Santoso,Benny.2003.All About MLM.TerbitanAndi,Yogyakarta
Sumber Internet :

Lain Lain :
Consultan Manual Oriflame
Majalah Oriflame edisi September-Oktober 2011

Pertanyaan Audiance Pada Persentasi kelompok 2 tentang “Analisis Managemen Strategi Perusahaan Berbasis MLM pada perusahaan Orlindo Alam Ayu”
1.Sistem marketing apa yang digunakaan dalam bisnis MLM oriflame?(by :diana)
2.Bagaimana cra membedakaan perusahaan MLM resmi dan MLM yang palsu?(by :Hatifah Hilda)
3.Termasuk Strategi apa,bila perusahaan melakukan diskon terhadap produknya?(by :Ega Febriyansah)
4.Mengapa perusahaan MLM seperti “menutup diri”dalam proses distribusinya?(by :Asep Sumarjo)
5.Bagaimana cara menjadikan Kekurangan pada sistem MLM menjadi sebuah kelebihaan?(by :Mia Afrilia)
Jawabaan!
1.mengutip dari M. Porter yang telah merangkum sistem marketing yang digunakan setiap perusahaan,dan dengan mengkorelasikanya terhadap sistem MLM oriflame,maka dapat diketahui bahwa MLM menerapakan stategi marketing,Diferensiasi (differentiation)
Pada prinsipnya strategi deferensial adalah mengambil pelanggan sebagai titik perhatian utama dan juga Fokus,yakni Strategi ini dipakai oleh bisnis yang ingin menghindarkan dari konfrontasi langsung dengan para pesaingnya dengan cara mengkonsentrasikan diri pada pangsa pasar yang lebih kecil.
2.Lihat dari 3 point paling sederhana,jika MLM resmi harus terdaftar di 3 badan hukum yakni,APLI,SIUP,SIUPL.
3.Diskon berhubungan dengan strategi harga,diskon salah satunya dilakukan karena produk yang dijual tidak sesuai dengan target penjualan yang diinginkan perusahaan,untuk menutupi biaya yang telah keluar banyak maka perusahaan menerapkan sistem diskon dengan harapan,hal tersebut dapat menarik minat pembeli terhadap produknya,sehingga biaya produksi yang besar dapat sedikit di tekan,selain itu diskon juga dilakukan sebagai sarana promosi,terlebih biasanya dilakukan oleh produk-produk baru.
4.Sistem distribusi MLM berbeda dengan sistem distribusi konvensional yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pada umumnya,dimana distribusi konvensional memasarkan produknya di ritel-ritel besar,swalayan,toko,pasar dan lain sebagainya,sedangkan MLM dalam memasarkan produknya hanya mengandalkan para distributornya yang lazim di sebut juga konsultanya.itulah mengapa perusahaan MLM seperti tertutup dalam menjualkan produknya,karena mereka sengaja tidak memproduksi produk dalam skala besar-besaran untuk menjaga khasan produk mereka.
5.Salah satu kekurangan MLM adalah citra perusahaan mereka yang buruk,hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap sistem yang mereka jalani dan di tambah pula oleh maraknya aksi penipuan yang dilakukan oleh produsen-produsen MLM palsu.Maka dari itu,perusahaan harus lebih giat dalam membangun komunikasi dengan masyarakat tentang sistem MLM,jika hal tersebut bisa dilakukan dengan konsisten,maka bukan hal yang tidak mungkin jika kepercayaan masyarakat terhadap MLM bisa lebih baik dan juga hal tersebut akan berpengaruh terhadap keikut sertaan mereka dalam bisnis MLM yang semakin meningkat.


1 komentar:

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.